BANGGA MENJADI GURU

"AKU LAH GURU"

oleh: Ratna Apriyani Setyawati

Blogspot.com - 16 Tahun telah berlalu, dimana aku yang tidak menyangka akan menjadi seperti ini telah merubah Growth Mindset Ku Sendiri. Yang saat ini aku sangat menikmatinya. Terima kasih Tuhan atas Karunia Mu. Saat ini aku menjadi sosok yang digugu dan ditiru oleh siswa-siswa ku. Semoga aku tetap menjadi pribadi yang istiqomah & amanah dalam mengemban takdir ku bertugas.

Semboyan Ki Hajar Dewantara

Mengutip Kompas.com, 2 Mei 2020, semboyan pendidikan Ki Hajar Dewantara adalah "Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani".

Semboyan itu dapat diartikan sebagai, "di depan, seorang pendidik harus bisa menjadi teladan, di tengah murid, pendidik harus bisa memberikan ide, & di belakang, seorang pendidik harus bisa memberikan dorongan".

Berdasarkan semboyan itu, pengaplikasian nya adalah tak pernah dalam mengajar aku memilih kasih/membedakan-bedakan antar siswa yang satu dengan yang lain, semua adalah siswa ku yang memang selama aku mengajar beraneka ragam Suku Bangsa (Flores, Batak, Jawa, Jakarta, Ambon, dll bahkan etnis China) & Agama (Islam, Katolik, Protestan, Budha, Konghucu) siswa bersatu di dalam ruang kelas satu atap yaitu "SEKOLAH". Semua siswa ku bersatu padu menuntut ilmu untuk mencapai cita-citanya. Kita semua saling menghargai, menghormati dan menyayangi. Senang rasanya bisa berada bersama mereka sebagai Guru orang tua kedua di sekolah, orang tua pertama dirumah adalah ayah & bunda. Saat belajar dimulai, kita tidak pernah melupakan untuk selalu berdo'a, yang saya tunjuk atau beri perintah untuk memimpin do'a adalah ketua kelas/siswa yang terjadwal piket untuk beribadah. Alhamdulillah, saya melihat nyata keaneka ragaman suku bangsa & agama bisa bersatu, jika kita sebagai pendidik memberikan arahan yang tepat. Selain siswa yang beraneka ragam, tentu untuk rekan-rekan sejawat pun sama dengan siswanya. Jadi memberikan saya paham akan makna dari Pancasila.

Peran Guru

Guru adalah aktor penting yang menjadi garda terdepan kemajuan peradaban sebuah bangsa. Oleh sebab itu peran guru tidak hanya sebagai transfer of knowledge (memindah ilmu pengetahuan) dari sisi luarnya saja, tetapi juga transfer of value (memindah nilai) dari sisi dalamnya. Perpaduan dalam dan luar inilah yang akan mengkokohkan bangunan pengetahuan, moral, dan kepribadian murid dalam menyongsong masa depannya. Sehingga penekanan peran guru pada abad 21 adalah menjadi seorang  fasilitator, dalam kemudahan belajar (facilitate of learning) kepada seluruh peserta didik, agar mereka dapat belajar dalam suasana yang menyenangkan, gembira penuh semangat, tidak cemas, dan berani mengemukakan pendapat secara terbuka & memberikan ruang gerak mereka yang semakin luas.

Dengan demikian, apa yang mereka inginkan bisa tersalurkan & bisa terus berinovasi secara kreatif untuk menuangkan ide-idenya, bakat-bakatnya, minat-minatnya, skill-skillnya. Yang ujung akhirnya mereka akan terbiasa dengan kemandirian mereka & siap untuk gapai cita-citanya sesuai proses perjuangannya yang dinyatakan oleh takdirnya.

Tidak menutup kemungkinan, anak yang nakal, anak yang kurang mampu, anak yatim-piatu, anak yang kurang perhatian orang tuanya, anak yang tinggal di panti asuhan (Dorkas, Jl. Kramat Sentiong No. 20, Jakarta Pusat), dari kekurangan mereka sekarang mereka sudah bisa membuktikannya dalam mencapai cita-citanya. Selamat & sukses selalu untuk kalian.

Tantangan Guru

Aku yang lulusan dari Sarjana Teknik, selalu diberi tantangan untuk mengajar di luar dari background pendidikan ku, seperti TIK/KKPI/Simdig, Spreadsheet, MYOB, Multimedia, Teknologi Perkantoran, Pemasaran Daring/Bisnis Online, Seni Budaya sub Seni Tari, dll. Senang rasanya diberi amanah itu, sehingga setiap hari aku harus mengasah otak ku dengan terus belajar. Dengan kenyataan itu aku bisa memberikan inspirasi & selalu memotivasi siswa untuk tetap jadi pelajar yang bertanggung jawab dan tidak lari dari/menghindar dari kemampuan diri. Teruslah belajar sampai ke Negeri Cina. Ternyata Pepatah itu sampai di tahun 2021, untuk kita bisa menjadi pribadi yang memiliki IMTAQ & IPTEK menyongsong Masa Era Bonus Demografi.

Masa Era Bonus Demografi di Indonesia pada tahun 2020 hingga 2030, dimana masa ini usia produktif lebih dominan untuk meningkatkan performa ekonomi industri. Sehingga apa yang sekarang kita alami, dimasa pandemi covid 19, ternyata masa ini adalah awal mula memasuki revolusi digital 4.0, dimana proses pembelajaran jauh berbeda dengan masa sebelumnya, kita dituntut untuk bisa menerapkan Proses Pembelajaran "Blended Learning", yaitu gabungan pembelajaran jarak jauh (pembelajaran daring/online) menggunakan aplikasi Google Classroom, Zoom Meet, Video Call via WhatsApp, Google Meet (secara virtual) dipadukan bersamaan dengan pembelajaran tatap muka terbatas (pembelajaran konvensional/offline). Disinilah E-learning memberikan kesempatan bagi siswa secara mandiri memegang kendali atas keberhasilan belajar dan tetap memberikan penilaian terhadap peserta didik secara objektif. Dengan kata lain kita harus siap & melek akan dunia digital,  baik siswa, guru bahkan orang tua.

Strategi Guru

Saat mengajar, aku harus bisa mengatur bak seorang sutradara & produser, agar siswa-siswa ku terus merasa tertarik & tak ingin ketinggalan pelajaran ku. Berbagai strategi aku rancang, berbagai metode aku terapkan, dll. Karena materi pembelajaran ku semua harus mengandalkan teori & praktek harus balance, sedangkan siswa-siswa pada umumnya, untuk materi teori tidak pada menyukainya. Tapi aku berusaha keras untuk membuat siswa-siswa ku untuk menyukainya terlebih dahulu, dengan menerapkan semboyan "Tak Kenal, Maka tak sayang, Sudah Kenal In syaa Allah sayang", sayang dengan pembelajaran Q & biar tidak kaget saat praktek/saat tes-tes yang aku siapkan. Adapun bentuk perancangan itu aku selalu menyiapkan siswa-siswa ku untuk mengikuti tes lisan, tes tertulis, tes wawancara, tes praktek saat KBM bersama Ku.

Yang Saya Rasakan Selama Menjadi Guru

Dari semua gambaran di atas "Aku Lah Guru", "Aku Bangga Menjadi Guru", "Satu Guru, Mengajar Itu Menyenangkan", karena memberikan Pelita Penerangan Dalam Gulita, Jasamu Tiada Tara, kutipan sepenggal lirik lagu "Jasamu Guru".

* Background Sound:

Judul: Hari Guru Nasional - Pelita

Chanel YouTube: Cerdas Berkarakter Kemendikbud RI

#CerdasBerkarakter

#HariGuruNasional

#SatuGuru

#HUTKSGN(KomunitasSejutaGuruNgeblog)

* Note: @ All: Maafkan diri Q,, masih harus belajar & belajar lagi, karena tulisan ini belum bisa Q persembahkan kexan sebagai suatu penghargaan sbg "Sang Juara". Tapi semoga tulisan ini jadi penyemangat xan utk ttp menghargai kemampuan diri & jika memang perlu merubah mindet, rubah lah & nikmati proses perjuangannya. Tq. 🙏🤝🤗