Class. GMLD

Part. 8. "Inklusivitas di Dunia Digital"
Nov 17, 2021
4 - 6 PM

Assalamu'alaikum,, Senang sekali pada kesempatan sore ini bisa berbagi cerita, informasi, dan pengalaman dengan bapak ibu guru hebat diseluruh Indonesia. Saya hadir disini berbagi bersama bapak ibu, bukan karena saya lebih baik atau lebih mengetahui dari bapak ibu semua. Tetapi saat ini pada prinsipnya kita sedang memainkan peran masing-masing yang telah dirancang oleh yang maha kuasa Allah swt. Oleh sebab itu, izinkan saya memainkan peran saya sebagai narasumber yang akan menyampaikan sedikit pengetahuan dan pengalaman dari tema "Inklusivitas di dunia digital".  Semoga tema ini dapat menginspirasi kita semua untuk lebih bijak bersikap dan bertindak di tengah keberagaman dan keberbedaan yang cenderung semakin tajam ketika bergeser ke dunia digital.

Salam Pembuka dari Bpk. Muliadi, S.Pd, M.Pd adalah seorang guru Matematika di SMK Negeri 1 Tolitoli Sulawesi Tengah sebagai Narasumber di pertemuan ke 8 hari ini.

wa'alaikum salaam, Pak Mul semoga sehat selalu. Juga para peserta semoga sehat dan semangat. Salam menjawab dari Bpk. Dail Ma'ruf, M.Pd sebagai Moderator di pertemuan ke 8, hari ini.

Baik, bapak ibu yang saya hormati, kita masuk pada sajian materi: Kita awali dari apa itu inklusifitas ?. Jawab: Inklusivitas berasal dari kata inklusi, kata ini diambil dari kata “inclusion” yang berarti mengajak masuk atau mengikutsertakan. Lawan kata inklusi adalah eksklusif atau eksclusion, artinya menegasi atau mengeluarkan. Dengan demikian inklusivitas merujuk kepada sikap menerima atau mengajak kepada siapa saja tanpa melihat perbedaan dalam konteks sosial.

Sebagai sebuah sikap, inklusivitas senantiasa dikaitkan dengan sikap masyarakat terhadap lingkungan sekitarnya. Dalam hal ini, masyarakat yang dimaksud adalah masyarakat digital. Lihat di Gambar. 1. Era Digital.

Gbr. 1. Era Digital

Mengapa masyarakat harus bersikap inklusif di era digital? jwb: karena masyarakat digital identik dengan kebiasaan interaksi dengan media baru melalui konsep metode baru dalam berkomunikasi di dunia digital dan memungkinkan orang-orang dari kelompok-kelompok kecil berkumpul secara online: berbagi, menjual, dan menukar barang serta informasi.

Ada beberapa alasan mengapa kita masyarakat digital harus inklusif, yaitu:
1. Internet bukan lagi barang baru di Indonesia. Oleh sebab itu internet seharusnya bisa dinikmati oleh siapapun dengan mudah.
   Dari data yang ada, tercatat Indonesia sebagai salah satu pengguna smartphone terbesar di dunia, setelah China, India, dan Amerika Serikat. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia menjadi salah pengguna internet terbesar. Berdasarkan data internetworldstats, pengguna internet Indonesia mencapai 212,35 juta jiwa pada Maret 2021. Sementara rata-rata waktu yang digunakan untuk mengakases internet adalah 8 jam 52 menit atau sekitar 75% dari waktu yang tersedia. Ini luar biasa, mengingat hampir 3/4 waktu dihabiskan hanya untuk mengamati perangkat digital yang ada. Sebagian besar pengguna memanfaatkan media sosial untuk berinterkasi, berkomunikasi, atau sekedar mencari informasi. Tercatat aplikasi yang paling banyak digunakan secara berturut-turut yaitu youtube, whatsapp, instagram, facebook, lalu twitter. Urutan keempat di dunia... wah hbt.

2. Dunia digital cenderung mempertajam perbedaan dan mempeluas keragaman, baik dari aspek fisik maupun pandagan, sehingga berpotensi menimbulkan kerawanan sosial. Contohnya apa? Jawab: Oleh sebab itu, perlu disikap secara bijak dan benar, berbagai contoh perpecahan atau perkelahian antara warga terjadi hanya akibat penggunaan media sosial.

3. Keunikan yang hadir sebagai sebuah keniscayaan, perlu mendapat perlakuan yang proporsional sesuai kondisi keunikannya sehingga mereka dapat menikmati layanan dan kebutuhan sebagaimana layaknya anggota masyarakat digital lainnya.

4. Hak untuk memperoleh akses layanan dan kebutuhan di dunia digital untuk berbagai keperluan seharusnya mampu menjangkau seluruh wilayah di Indonesia.
 Masyarakat digital harus dapat mampu bersimpati dan berempati kepada berbagai keunikan akibat keterbatasan fisik atau mental yang diwujudkan dengan menyediakan instrument atau aplikasi yang ramah kepada penyandang disabilitas agar setiap orang dengan segala keterbatasannya dapat menikmati dan memanfaatkan fasilitas yang ada untuk mengembangan diri.

Dari alasan 1-4 mengungkapkan bahwa kita tidak bisa menghindari era digital. Hanya 2 pilihan: ikut atau ditinggalkan. Lantas bagaimana sebaiknya kita menghadapinya? dan sebagai guru apa yang harus  kita lakukan? Setiap anggota masyarakat berhak mendapatkan layanan internet untuk mempercepat pemerataan pembangunan dan peningkatan sumber daya manusianya.

Tiga/3 hal penting dalam inklusivitas dunia digital:
1. Keunikan fisik,
2. Perbedaan dan keragaman,
3. Kemampuan fisik.

Quote Motivasi

Nah ini saya suka > keadilan akses digital. Jika kita yang normal bisa nikmati serunya era digital dengan smartphone, bagaimana dengan saudara kita yang disabiltas? Indah sekali jika inklusifitas bisa kita hadirkan di lingkungan masing-masing. Benar pak Dail, oleh karena itu kita juga harus menyediakan kemudahan kepada penyandang disabilitas. Apa upaya kita untuk bisa kembangkan inklusifitas dalam bermedia digital? Selalu menerapkan sikap inklusif, klik Gbr. 2. Sikap Inklusif & pembangunan infrastruktur jaringan merata, lihat Gbr. 3. Infrastruktur Jaringan.

Gbr. 2. Sikap Inklusif











Gbr. 3. Infrastruktur Jaringan









* Kesimpulan Pembelajaran Hari ini:
1. Berdasarkan pemaparan materi hari ini, merujuk kepada sikap menerima atau mengajak kepada siapa saja tanpa melihat perbedaan dalam konteks sosial yang disebut inklusivitas.

2.Tiga/ 3 hal penting dalam inklusivitas dunia digital:
1.) Keunikan fisik,
2.) Perbedaan dan keragaman,
3.) Kemampuan fisik.

Ilustrasi Gambar-Tiga Hal Dalam Inklusivitas Dunia Digital

3. Keadilan akses digital, mengacu kepada kita yang normal bisa nikmati serunya era digital dengan smartphone, maka kita juga harus menyediakan kemudahan kepada penyandang disabilitas untuk menikmati era digital dengan smartphone mereka masing-masing sesuai kebutuhan penyandang disabilitas tersebut. Upaya untuk pengembangan inklusifitas dalam bermedia digital, selalu menerapkan sikap inklusif & pembangunan infrastruktur jaringan merata.
Ilustari Gambar-Penyandang Disabilitas Mengakses Digital

4. P.1: Assalamualaikum,  Nama. M.Chaerudin, S.Pd, Asal : Parungpanjang Bogor.
Ijin bertanya :
1.) Bagaimana cara menciptakan Lingkungan Inklusif pada daerah yg terbatas akses internet maupun perangkatnya ?.
2.) Apa yg menjadi prioritas awal untuk mengembangkan pada daerah tersebut.
3.) Bentuk motivasi apa untuk menarik masyarakat agar tercipta Lingkungan inklusif sampai pada rasa gotong royong dan saling memiliki, Terima kasih. 🙏

Jawab: Terimakasi Bapak M.Chaerudin, S.Pd dari Parung Bogor.
1.) Lingkungan yang inklusif dapat dilihat dari tiga hal yang telah saya sebutkan, jika hal tersebut berkaitan dengan kemudahan dalam mengkases internet maka yang harus dilakukan adalah menyediakan akses internet yang lebih baik. Dalam hal ini pemerintah terus berupaya membangun inprastruktur jaringan agar layanan jaringan mudah, dan terjangkau. Sementara itu jika hal tersebut, berkaitan sikap sebagai pengguna internet di dunia digital, maka sikap keterbukaan terhadap perbendaan pandangan harus dapat wujudkan dalam bentuk misalnya tidak mudah terprovokasi, dan dapat menerima perbedaan sebagai sesuatu lumrah.
2.) Tentu saja, untuk daerah dengan jangkauan internet yang terbatas, prioritasnya adalah menyediakan inprastruktur yang dapat menyediakan jaringan internet.
3.) Motivasi yang harus diberikan kepada masyarakat adalah bahwa perbedaan dan keragaman adalah sebuah keniscyaan, oleh sebab itu keragaman dan perbedaan perlu dikelola secara baik dengan menonjolkan nilai-nilai yang lebih universal, seperti gotong royong.

5. P.2. Assalamu'alaikum, Saya Mugiarni dari SDN Daru lll kec .Jambe. Kab. Tangerang.
Pertanyaannya:
1.) Saya mohon suatu gambaran dengan lingkungan inklusif ini seperti dalam penggunaan ponsel yang digunakan apakah ada pruduk khusus ponsel yang diciptakan buat anak inklusif.
2.) Selain itu dalam penggunaan ponsel tentunya membutuhkan pendamping dalam penggunaanya untuk anak inklusif?.

Jawab: Terimakasih Ibu Mugiarni.
1.) Menyediakan instrumen atau alat yang memudahkan para penyandang disabilitas sebagai salah satu bentuk perbedaan yang ada dalam lingkungan masyarakat digital  adalah dengan menyediakan perangkat yang ramah terhadap disabilitas, dan hal ini ternyata sudah ada produk gadget yang memiliki fitur pembaca wajah, termasuk smartphone dengan fitur yang sesuai dengan penyandang tuna netra.

2.) Perlu didampingi untuk mengarahkan, sebagai contoh: Kebetulan saya memiliki satu mahasiswa tuna netra yang menggunakan tersebut.

6. P.5. Frans Fernandez Praya-Lombok Tengah NTB. Izin bertanya:
1.) Media Digital inklusivitas adalah suatu keharusan. Apakah sudah ada infrastruktur untuk penyandang disabilitas sesuai dengan kekhususan mereka?
2.) Jika sudah ada infrastruktur nya apakah sudah ada program digital yang mengkhususkan mereka, dan apa namanya?
3.) Jika mereka mau masuk ke dunia medsos, apakah sudah ada fitur atau medsos mereka.
Demikian pak, mohon maaf jika ada kalimat saya yang kurang pas disampaikan. Terimakasih.

Jawab: Terimakasih pak Frans.
1.) Untuk infrastruktur adalah perangkat pelayanan dasar, dan ini umumnya berkaitan dengan penyediaan peralatan pendukung utama seperti tower dan lain-lain untuk kelancaran jaringan internet. Jadi untuk penyandang disabilitas tentu akan ikut terlayani dengan infrastruktur ini. Yang paling penting bagi penyandang disabilitas adalah tersedianya perangkat atau aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Yang paling sederhana misalnya kita bisa membuat blog bukan hanya dalam bentuk tulisan tetapi juga dalam bentuk suara sehingga para tunanetra dapat memanfaatkan blog kita. 
2.) Seperti yang sudah saya sebutkan di jawaban dari Ibu Mugiarni, bahwa sudah ada perangkat digital yang dapat dimanfaatkan oleh panyandang disabilitas, termasuk tuna netra.
3.) Kalau fitur khusus, saya belum menemukan.

7. P.7. Assalamu'alaikum. Nama: Ratna. Asal: Jakarta. Mohon izin Bertanya: 👇🏻
1.) Bagaimana kiranya bisa memfasilitasi kelas inklusi di sekolah umum (sekolah negeri/swasta), agar tetap terlaksana nya praktek² kegiatan terutama kegiatan di dunia digital (mengakses internet) ?.
2.) Dengan cara apa berkolaborasi nya ?. Tq pak. 🙏🏻😊                                                                                                                      
Jawab: Mulyadi Bloger 19 Ketua: Terima kasih Ibu Ratna, dari Jakarta:
1.) Untuk memfasilitasi kelas inklusi, ya dengan menyediakan perangkat digital yang ramah kepada siswa yang berkebutuhan khusus. Hal ini tentu akan bergantung pada kebijakan sekolah masing-masing. Kemitraan antara sekolah yang memiliki perangkat yang memadai tentu diperlukan, tinggal bagaimana masing-masing sekolah mewujudkannya.
2.) Jika hal tersebut memang menjadi kebutuhan yang mendesak, silahkan bangun komunikasi dan kerjasama antar sekolah yang memiliki perangkat yang memadai untuk melayani siswa yang berkebutuhan khusus. Terima kasih.

#salamblogger
#salamliterasidigital
#newgmld







Komentar

Postingan populer dari blog ini

BANGGA MENJADI GURU

Jadi Sampel, Jangan Takut

Syukron Lillah