Eksplorasi Menulis di Majalah Sekolah



Part. 11. "Mengelola Majalah Sekolah"
Oleh Widya Setianingsih, S.Ag
Feb 01, 2023
7 - 9 PM

  Assalamulaikum warahmatullahi wa barakatuh. Salam sejahtera untuk kita semua. Selamat malam Bapak/Ibu hebat Indonesia yang tergabung dalam kelas Belajar Menulis Gelombang 28. Perkenalkan, saya: Mutmainah biasa dipanggil: Emut, dari Lebak Banten. Alumni peserta Belajar Menulis PGRI asuhan Om Jay: gelombang 24 (Januari-Maret 2022).

 Mulai belajar dari NOL BESAR hingga menghasilkan buku solo (hasil 30 kali pertemuan dengan Narasumber keren) dan 20 buku antologi. Di malam putaran ke 11 saya akan menemani sahabat nusantara di kelas Menulis tanpa sekat dan batas. Semoga semangat kita tetap menyala untuk terus berkarya πŸ’ͺ🏻. Semoga niat tetap terjaga untuk menambah ilmu dari narasumber yang luar biasa. SemangatπŸ’ͺ🏻πŸ’ͺ🏻πŸ’ͺ🏻πŸ’ͺ🏻

  Kuliah malam ini seperti biasa dibagi menjadi 4 sesi:
1. Pembukaan
2. Penjabaran Materi
3. Sesi Tanya Jawab
4. Penutup

Gbr. 1. Profil NarSum

 Emut (Mc): Bapak Ibu, Keberadaan majalah sekolah tentu sangatlah penting sebagai media penampung karya siswa sekaligus sebagai media komunikasi. Majalah sekolah bersifat informatif, edukatif dan tentu juga kreatif. Ingin lebih tahu mendalam tentang Majalah sekolah? Yuuk kita kulik dari pimrednya langsung🀭Yuuuk kita sambut dengan meriah....... Ibu Widya Setianingsih πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘Ibu sudah siapkah masuk kelas malam ini? Narsum kita sepertinya masih salat IsyaπŸ™πŸ™

Bu Widya: Assalamualaikum beb...
Emut (MC): Waalaikum salam. Apa kabar bun? Bagaimana suhu kota Malang masih diguyur hujan deraskah setiap hari? πŸ₯°πŸ€­
Bu Widya: Iyaa, ini masih menderas. Dingin di luar. Tapi hatiku menghangat. Karena mau berjumpa denganmu dan sahabat penulis nusantara, ciyeeeeπŸ˜†
Emut (MC): AsyiiikπŸ˜‚πŸ˜‚. Tanpa memperpanjang waktu monggo ruang dan chat untuk bunsayπŸ₯°

  Bu Widya: Wokaayyy beb.. πŸ’ͺ🏻. Terima kasih pada sahabatku online yang luar biasa. Bu Mutmainah yang setia menemani saya malam ini. Bu Mutmainah yang biasa saya panggil tazah Emut, adalah teman rasa sodara yang saya kenal saat kami sama-sama menjadi peserta di BM gelombang 21. Senang dan bahagia sekali malam ini saya bisa membersamai Bapak Ibu blogger hebat di pertemuan ke-11 ini. Semoga semangat tetap membara, berkobar didalam dada. Tak akan mundur, sebelum resume meluncur. Pantang menyerah sebelum buku solo tercipta. πŸ’ͺ🏻πŸ’ͺ🏻πŸ’ͺ🏻πŸ’ͺ🏻πŸ’ͺ🏻.
  Sebelumnya, saya mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Omjay, selaku Founder sekaligus Guru Blogger Indonesia. Karena dengan belajar di kelas Beliaulah saya bisa memiliki buku karya saya sendiri. Juga ucapan terima saya yg tak terhingga kepada seluruh panitia team solid dan narasumber di kelas menulis BM PGRI. Sungguh keikhlasan Beliau-Beliau dalam berbagi ilmu tanpa pamrih patut di apresiasi. Dari para Beliaulah yang telah menularkan virus ngeblog dan virus cinta literasi. Hingga berhasil melahirkan puluhan penulis di setiap kelasnya. Mari kita berikan applaus yang meriah untuk para guru kita yang Ruaarrr Biasaaa. πŸ‘πŸ»πŸ‘πŸ»πŸ‘πŸ»πŸ‘πŸ»πŸ‘πŸ»πŸ‘πŸ»πŸ‘πŸ»
 Sahabat literasi nusantara, saya hanyalah pecinta literasi biasa dan berawal dari zero. Sungguh bergabung di komunitas penulis seperti ini mampu melejitkan potensi kita untuk menjadi penulis yang produktif. Kuncinya adalah MAU. Bagaimanapun juga satu ons tindakan lebih berarti dari pada satu ton pemikiran. So ayoo segera bersiap keluar dari zona nyaman untuk menyambut kesuksesan. Saatnya telah tiba. Hari ini adalah hari kesuksesan Anda sekalian. πŸ’ͺ🏻πŸ’ͺ🏻πŸ’ͺ🏻

 Tim Solid Dr. Om Jay (Astuti): Wah kalau narsum dan moderator itu soulmate, sinerginya membahana, suasana pun jadi hangat walaupun rintik hujan masih tersisa. Bu Widya (Narasumber): Asyiaap bunda cayang😘. Emut (MC): Makasih bundakuuhπŸ₯°πŸ₯°. Mantaap ruaarr biasa beib.

 Bu Widya (Narasumber): Bpk/ibu semua, menjadi peserta di KBMN bukanlah suatu kebetulan. Akan tetapi itu adalah bagian dari skenario Allah. Percayalah takdir Allah tak pernah salah menuntun langkah kita. Saya sendiri sangat bersyukur menjadi bagian dari komunitas orang-orang hebat yang tanpa pamrih ini. Tidak hanya ilmu yang saya dapatkan tapi saya mendapatkan saudara-saudara sejiwa. Salah satunya sahabat saya ini, tazat Emut. Seperti yang diceritakan bestie saya di awal pada bulan Desember lalu kita dipertemukan dalam acara kopdar dan temu penulis nusantara. 3 hari saja tapi cukup untuk menjadi cerita yang terkenang selamanya. Semoga kita segera bertemu lagi ya beb...😘
Emut (MC): Pastinya kita akan bertemu di kopdar ke dua 🀭
Gbr. 2. Bu Widya with Bu Emut

Puisi untuk Bu Emut:
Kita adalah denting yang beresonansi 
Mengurai nada dalam riuh dan sepi

Kita adalah deretan huruf yang berbaris tak berjeda
Mengungkap setiap kisah dalam suka dan duka. 

Kita adalah seutas tali yang terhubung dalam tarikan jemari
Berbisik dalam hati, dan bercerita dari dalam mimpi.

Emut (Mc): Gk bisa berkata2 terharuuuuπŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°

Masuk ke materi:
  Hari ini saya akan berbagi pengalaman seputar majalah sekolah. Apa yang Bapak/Ibu rasakan saat ada foto kita, foto anak kita terpampang di sebuah artikel majalah? Entah itu karena prestasi, atau sekedar foto selvi saat melakukan kegiatan sekolah.
  Pasti bangga, bercampur senang bukan???Setiap sekolah tentu kita dikenal oleh khalayak luas. Baik sekolah negeri, lebih-lebih sekolah swasta. Selain itu sebagai lembaga formal, komunikasi, promosi, dan sosialisasi dengan orangtua, masyarakat sebagai STAKE HOLDER sangat diperlukan.
  Semua itu dapat terjawab dengan hadirnya Majalah Sekolah. Tentu sebagian dari kita berfikir, haduuh rasanya tidak mampu deh punya majalah sendiri. SDM kurang, biaya tidak ada dan dukungan dari sekolah kurang optimal. Itu sama dengan pikiran yang saya dan teman saya rasakan awal mula berdirinya Kharisma (nama majalah sekolah kami). Awal mula, hanya ada dua orang yang merintis terbitnya majalah sekolah. Satu teman saya sebagai pimred merangkap layouter. Dan saya sebagai pemburu berita merangkap bendahara.
  Jangan dibayangkan majalah Kharisma diawal seperti saat ini bpk/ibu. Majalah kami hanya berukuran setengah kertas folio. Untuk mencetaknya kami hanya mampu fotokopi. Layout dengan cara gunting dan tempel. Kemampuan menulis apa adanya bukan soalan. Yang kami inginkan hanya berbagi informasi, berita, dan cerita tentang anak didik kami. Akhirnya majalah pertama sekolah kami bisa sampai ditangan anak-anak didik kami. Saat itu penggandaan majalah didanai oleh sekolah. Perjalanan Majalah sekolah yang apa adanya tersebut berjalan hingga dua tahun. Tetap dengan dua crew yang bertugas rangkap. Sampai akhirnya kami harus melepas majalah Kharisma ditahun ke tiga. SDM yang terbatas dan dana menjadi kendala utama.😒
  Dua tahun Kharisma melakukan hibernasi. Hingga akhirnya kami bangun kembali. Selama tidur panjang kami sibuk berbenah. Crew Majalah kami lengkapi. Mulai dari penasehat, penanggung jawab, pimred, bendahara, editor, layout, hingga 4 orang pemburu berita. Kami ajukan proposal yg detil pada pihak yayasan/sekolah. Mencari solusi pendanaan selain dari dana BOS. Mempercantik tampilan hingga ke percetakaan. Mempertebal muatan bergizi dari isi majalah. Finally *"KHARISMA REBORN"* ...πŸ’ž
 Tahun 2010 saya dipercaya untuk menjadi Pimred. Hal yang berat memang. Tapi saya percaya dengan tim saya, dengan crew yang saling membahu. Bismillah... πŸ’ͺ🏻πŸ’ͺ🏻πŸ’ͺ🏻. Hingga sekarang saya masih memegang amanah itu. Kunci utamanya adalah MAU.
  Insyaallah semua akan diberi kemudahan. Ibarat kita berjalan ada tembok menghadang. Cari jalan lainnya. Entah harus memutar, ataukah mencari jalan lain yg sepadan. Artinya setiap kesulitan ada dua kemudahan yang Allah siapkan. Tetapkan niat, dan insyaallah tiba-tiba ada jalan yg terbentang. Jangan takut mencoba, maka kita akan tetap stuck di tempat. Ada rintangan, halangan itu hal yg biasa. Apalagi saat mengawali. Berat memang... πŸ˜₯. Tapi bukan berarti itu TAK MUNGKIN dan TAK ADA SOLUSI. BismillahπŸ’ͺ🏻
Gbr. 3. Cerita Bergambar Kharisma

  Cergam Kharisma, bercerita tentang tokoh Kaka dan Risma. Dilukis sendiri oleh guru MI Khadijah. πŸ‘πŸ‘πŸ‘
Gbr. 4. Salam Redaksi

Salam redaksi memuat kata sapaan pimred kepada pembaca sesuai kondisi terkini, menyampaikan tema edisi kali ini, dan isi majalah secara singkat.
Gbr. 5. Karya siswa

  Karya siswa bisa berupa puisi, cerpen, dan karya kerajinan siswa (ketrampilan KI 4).

Gbr. 6. Artikel 

  Artikel tambahan do you Know. Yang memuat pengetahuan umum untuk siswa. Disajikan dalam 2 bahasa yaitu bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.
Gbr. 7. TTS

  Kuiz berhadiah, bisa berupa TTS, tebak gambar dll.

 Bu Widya (Narasumber): Baiklah Bpk/ Ibu penulis yg luar biasa. Tidak seru rasanya jika kita tidak praktek langsung. Betul ga beb. Emut (Mc): Betul sekali 🀭. Apa perlu dibuka grup untuk praktek bun?

 Bu Widya (Narasumber): Saya minta kepada seluruh peserta malam ini. Bayangkan sekolah Anda masing- masing. Setiap sudut kelasnya, siswanya, rumput dan tabaman sekitar yang ada disana. Bayangkan lagi pimpinan kita, kawan seperjuangan yang tegak berdiri berjuang bersama kita. Tak terkecuali siswa-siswi kita tercinta. Bayangkan,, tentu banyak kisah, berita, prestasi yang bertebaran setiap harinya. Mari kita coba tuangkan dalam tulisan pada malam ini. Saat ini majalah kami memasuki edisi ke 23. Akan ada hadiah berupa majalah Kharisma bagi 3 peserta. Saya tambahi majalah plus buku deh biar lebih semangatsssπŸ’ͺ🏻

*TANTANGANNYA*
Tuliskan artikel apa saja tentang sekolah sahabat sekalian di blog. Saya beri waktu 15 menit. Jika ada foto bisa disertakan juga. Gunakan bahasa yang ringan, menarik, informatif dan komunikatif. Untuk itu bisakah grup dibuka untuk sementara tazah?
Emut(Mc): Bisa banget.

15 Menit tantangan dimulai:
1. Indah Ratna: Bisa kirim blog nya bun. Alamat blog nya
Jawab: Ditulis di blog masing2 bapak ibu.
Ok, link indah ratna: πŸ‘‡

2. Sri Mulyati: πŸ‘‡

3. Lucy Yolanda: πŸ‘‡

4. Suhaimi: πŸ‘‡

5. Iim Sholiha: πŸ‘‡

6. Sexyabul: πŸ‘‡

7. Mcandra 1840: πŸ‘‡

8. Deasy Pebriyanti: πŸ‘‡

9. Jajat Jatnika: πŸ‘‡

10. Tuti: πŸ‘‡

11. SH: πŸ‘‡

12. H.R. Utami: πŸ‘‡

Ibu Widya: KereeenπŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘
Emut (Mc): Masih tersisa waktu 7 menit lagiπŸ˜‚

13. Teguh Wiyono: πŸ‘‡

14. Siti Maunah: πŸ‘‡

15. Ririn Ariena: πŸ‘‡

16. Sulistiyani: πŸ‘‡

17. Zakiya Wasa Ady: πŸ‘‡

18. Kurniastuti: πŸ‘‡

19. Yuhana: πŸ‘‡

20. Farida Lisanti:πŸ‘‡

21. Suhartatik: πŸ‘‡

Bu Widya: Hitung mundur waktunya beb..
Emut (Mc): Udah pas 20.15 πŸ˜‚. Mohon maaf grup ditutup kembali. Hampir 20 blog yang ikut tantangan bun.
Bu Widya: Mantabzzz πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘. Tandanya semua bisa dan siap menjadi pimred majalah sekolah masing-masing.
Emut (Mc): Demikianlah materi  dari narasumber kita malam ini. Sangat bermanfaat dan benar-benar menginspirasi kita. Kuncinya jangan takut mencoba sesuatu yang baru. Kerja keras... Dan semangat. Syukur jika kita bisa  mengikuti  sekolah Beliau yang memiliki majalah sekolah yang Rruarr Biasaahh.

Sesi Tanya-Jawab:
1. P1. Toto Bekasi.
Assalamualaikum. Bu Mut yang baik hati, mohon izin bertanya, dunk. DI slide 20 ada istilah ISSBN. Kepanjangannya, apa, Bu?
Jawab: Mengacu pada WIKIPEDIA.ISBN (International Standard Book Number) adalah kode pengidentifikasian buku yang bersifat unik. Informasi tentang judul, penerbit, dan kelompok penerbit tercakup dalam ISBN. ISBN terdiri dari deretan angka 13 digit, sebagai pemberi identifikasi terhadap satu judul buku yang diterbitkan oleh penerbit.

Saat ini Isbn diganti QCRBN. 
Yaitu
QRSBN (QR Code Standard Book Number) adalah Aplikasi pengidentikasi Buku dengan teknologi terbaru dengan QR Code sebagai pemberi identifikasi unik secara internasional terhadap satu buku maupun produk seperti buku yang diterbitkan oleh penerbit.

Dengan nama lain kode paten bahwa buku itu adalah karya kita yg tdk bisa di ambil atau di bajak orang lain.

2. P2. Mengelola Majalah Sekolah (MS) memang tidak mudah. Betul, diperlukan kemauan kuat. Dan kadang siap apa saja. jika tulisan terlambat datang, kitalah serepnya. Banyak contohnya untuk majalah komunitas semacam ini. Yang nulis itu-itu terus. Tetapi sebenarnya kalau kita punya tabungan naskah, enak. Setidaknya 1,2 penerbitan. Majalah kecilku dulu terbit tiap bulan, jadi sering keponthal-ponthal.Mbak Widia, majalah Sekolah dengan hard cover apa tidak mehong. Apakah Ortu tidak berat membayarnya. wajib kan?

Jwab: Terimakasih... 
Memang semua itu harus memiliki seseorang yg menjadi motor suatu organisasi. Yang mendorong, mengompori crew. 
Tapi kita tidak perlu bersusah payah menulis sendiri. 
Libatkan SISWA kita untuk ikut serta menulis. 
Pasti orangtua akan lebih senang anaknya berkarya. 

Kita bisa memanage sendiri budget dari majalah kita. 
Majalah Kharisma terdiri dari 40 hal, dgn 10 hal berwarna. 
Biaya cetaknya 10 - 11 ribu saja. 
Jika ingin lebih menekan budget kurangi halamannya, bisa hitam putih tdk perlu warna. 

Apakah orangtua tdk keberatan??? 
Tentu tidak jika mereka paham dan mengerti ttg pentingnya majalah sekolah. 
Bahkan ikut promosi dan bangga dgn adanya majalah sekolah. Lebih2 jika foto anaknya terpampang di majalah. Bisa2 satu RT dipamerin semua🀭

3. P3. Saya *Evridus Mangung- Peserta KBMN 28*. Saya tertarik dengan pernyataan awal dari narsum di pembuka diskusi malam ini. Jika ingin menjadi penulis yang produktif maka kuncinya adalah MAU. Pertanyaannya: Bagaimana cara menjembatani dari kondisi *TIDAK MAU* menjadi *MAU MENULIS*. Adakah tips yang narsum bisa bagikan kepada kami peserta KBMN 28 untuk mengatasi situasi *TIDAK MAU* menjadi *MAU MENULIS*?

Jawab: 
Terimakasih pak Evridus.

Untuk menjadi MAU, semua berpulang pada diri kita masing2. 
Tanyakan pada hati kita, apa yg akan kita torehkan dalam hidup ini?
Apa yang bisa kita berikan pd anak cucu utk mengenang kita? 

Niat, dan komitmen. 
Itu kuncinya. 
Bergabung dgn komunitas menulis akan menjaga niat kita menulis tetap menyala. 


Mengutip pernyataan bunda Kanjeng diawal kelas dulu. 
Jadikan keinganan mau menulis sebagai suatu kebutuhan. 

Jadikan keinginan menulis seperti UDARA, yang akan membuat kita sesak nafas tanpanya. 

Jadikan menulis sebagai RENJANA yang membuat kita ketagihan jika tidak menulis. 
πŸ’ͺ🏻πŸ’ͺ🏻πŸ’ͺ🏻πŸ’ͺ🏻


Resume Materi Hari ini:
   Media menulis banyak rupanya. Semua merupakan bentuk apresiasi mengungkapkan, menuangkan, merenungkan, mengimajinasi dll. Dalam nyatanya bisa kita eksplor apa saja tentang sekolah kita dalam wadahnya. Tak hanya cukup dengan website dan mading, tapi bisa juga dengan pengelolaan majalah. Karena semua media itu berbeda-beda fungsinya & bentuk tampilannya/layoutnya.





Gbr. 1. Website SMAN 45 Jakarta

Gbr. 2. Mading SMAN 45 Jakarta

   Nah, untuk itu kita bisa berkolaborasi dengan anak-anak OSIS serta anak ekskul desain grafis untuk membuat kreativitas mereka kedalam tampilan/layout baru, yaitu majalah sekolah. Bagaimana cara untuk membuatnya?. Seperti yang sudah dibahas oleh Ibu Widya (narasumber), langkahnya adalah:
1. Buat perizinan terlebih dahulu.
2. Buat Kepengerusannya terlebih dahulu.
3. Mau mencari & menggali informasi, baik berupa artikel, kuiz, cerita bergambar, dll yang merupakan topik-topik yang akan disusun.

  Jika ada kendala/kegagalan, Kuncinya adalah MAU > merubah, mengulang, mencoba yang dalam kata bahasa yaitu berusaha terlebih dahulu lalu diiringin dengan do'a. Yuks, sama-sama kita awali dengan mau mencoba.

#salamliterasi
#salamblogger
#salamkbmnpgpgri



























































































Komentar

Postingan populer dari blog ini

Festival SATU GURU Menulis "BANGGA MENJADI GURU"

Diseminasi MGMP TIK DKI Jakarta