Era Digital 5.0 - Menulis Buku Cerita Digital


Part. 16. "Buku Cerita Digital"
Oleh Ibu Nur Dwi Yanti, S.Pd
Feb 13, 2023
7 - 9 PM

  Tak terasa sudah setengah perjalanan untuk mengikuti KBMN PB PGRI 28, sudah masuk dipertengahan pertemuan,, tinggal setengah pertemuan lagi akan selesai, jika hati senang maka waktu itu tak terasa. Seperti malam ini, malam belajar dari narasumber yang handal yaitu Ibu Nur Dwi Yanti, S.Pd & didampingi oleh moderator yang tak asing lagi yaitu Bpk. Da'il Ma'ruf, M.Pd. Sungguh kolaborasi yang bagus sekali karena pembelajaran malam ini menggunakan zoom, yang sudah dibagikan link zoomnya dari pagi.

Gbr. 1. Tampilan KBMN PGRI 28 Part. 16 via zoom

    Selamat bertugas untuk Ibu NYD & Bpk. Da'il. Semoga ilmu yang Bpk/Ibu beri bermanfaat & menjadi ladang pahala untuk kalian. Aamiin.. 🤲
    Materi malam ini tentang transformasi buku cerita manual ke buku cerita digital. Yang mana perubahan itu harus kita tempuh dengan terus belajar & belajar. Yuks,, mari kita simak materi malam ini:
   Buku Digital adalah salah satu jenis buku atau bacaan yang hadir dalam bentuk softcopy atau elektronik yang kemudian bisa dibaca menggunakan perangkat digital, baik itu smartphone atau Laptop.

Efisiensi Buku Digital:
1. Lebih praktis,
2. Dari fisik lebih efisien,
3. Dapat diakses dimana pun,
4. Dapat di save di memory HP,
5. Ramah lingkungan,
6. Kostumisasi.

Kata Penutup: "Orang yang tidak bergeser atau masih dizona nyaman yang masih pake buku manual,, menjadikan buku yang kadaluarsa. Maka segeralah berubah ke buku digital".

Sesi Tanya-Jawab:
1. P1. Widya Arema - Malang
A. Bagaimana cara mendalami atau langkah-langkah dalam menuangkan buku cerita manual.
B. Bagaimana mengkonversi kedalam digital?.
C. Bagaimana kalo kita ga bisa gambar?.

Jawab:
1. A. Konsep2 dasar itu dengan merancangnya seperti menulis buku.
  B. Konversi kedalam bentuk PDF, salah satunya pake sigil.
    C. Gambar² yang ga bisa gambar. Kembali lagi ke imajinasi. Jika kita yang ga bisa/berimajinasi ada situs yang free asal cantumkan narasumbernya. Jika bener2 ga bisa gambar,, lakukan kolaborasi dengan teman/siswa². Pake foto kita sendiri, atau ibispen adalah aplikasi untuk merubah foto kita menjadi komik.

2. HR. Utami - UPRIS
Bagaimana caranya jika tidak bisa gambar?.

Jawab:
Akan ada kolaborasi untuk mempraktekkan.

3. Imro'atus Sholihah - Jombang_Jawa Timur.
Langkah² menulis dengan non fiksi?.

Jawab:
Buat konsep,, dg melihat ilustrasi, apakah ada gambarnya/tidak. Pake 5 W, 1 H.

4. Moch. Syaechu Nasirudin_Bojonegoro
1. Minimal utk e-book brp lembar ?.
2. Kalo mau ambil suara, background nya dari pihak lain, biar ga kena copyright?.

Jawab:
1. Semua tergantung dari kita sendiri yang kita buat. Konversi dari buku yang kita buat. Buku solo minimal 80 hal. 
2. Sifatnya komersial/shearing edukasi harus mencantumkan pake tanda #. Haki adalah hak cipta. Pasal pelanggaran hak cipta.

5. Afif Afandi 
Assalamualaikum, Izin bertanya bu. Jika kita menulis buku menggunakan referensi dari e-book di mana dalam e book tersebut tidak terdapat nama penerbit dan tempat penerbitan. Bagaimanakah cara menuliskan daftar pustakanya? Terimakasih

Jawab:
Ada aplikasi spt flipbook tp online, namanya BookCreator.

Pesan Dari Pak Da'il: Anjuran perpus untuk antologi,, masih 1 langkah lagi karena ircbn. Kudu harus ISBN biar masuk ke Perpus.

#Resume Hari Ini:

  Era Digital 5.0, menantang kita untuk lebih PD dalam mengaplikasikan buku secara digital,, bahkan platform-platrom di kurikulum sudah berbasis digitalisasi. Maka dari itu latihlah terus diri kita untuk belajar & keluar dari zona nyaman, dikarenakan jika kita tidak mampu untuk mengaplikasikannya, maka kita akan ketinggalan & bahkan akan kebingungan sendiri.
  Jangan pernah takut & bimbang untuk kita yang tidak bisa mengkonversi diri kita entah itu tentang menggambar, atau bahkan gaptek,, kita carilah teman/siswa kita untuk kita ajak kerjasama dalam bentuk kolaborasi dalam mewujudkan digitalisasi baik berupa e-book fiksi maupun non fiksi.
   Apalagi diliat dari efisiensi buku digital yaitu
1. Lebih praktis,
2. Dari fisik lebih efisien,
3. Dapat diakses dimana pun,
4. Dapat di save di memory HP,
5. Ramah lingkungan,
6. Kostumisasi.
Sehingga tidak repot & berat-berat saat kita membawanya. Dan akan disayang-sayang file e-book tersebut, karena terletak di memory HP.
  Untuk mempraktekkannya banyak aplikasi-aplikasi yang dipergunakan, ada yang free hingga yang berbayar. Nah, di KBMN PB PGRI 28, rencana untuk mempraktekkan menulis buku cerita digital, akan dilaksanakan selesai kegiatan belajar menulis berakhir atau pas clossing KBMN PB PGRI 28.

























Komentar

Postingan populer dari blog ini

Festival SATU GURU Menulis "BANGGA MENJADI GURU"

Diseminasi MGMP TIK DKI Jakarta