Apa Sih Proofreading?.



Part. 12. "Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan"
Oleh Susanto, S.Pd.
Feb 03, 2023
7 - 9 PM

Bunga sekuntum Mekar berseri,
Disunting gadis dari Betawi,
Assalamu Alaikum pegiat literasi,
Salam jumpa dengan Bu ewi.

  Apa kabar bapak ibu pegiat Literasi Nusantara (PLN) diseluruh Indonesia......? Semoga semua sehat sehat,, bahagia dan tetap semangat ๐Ÿ‘❤️๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉIzinkan Saya Bu Helwiyah biasa disapa Bu Ewi untuk membersamai bapak ibu  semua dalam pertemuan ke 12 dari 30 pertemuan kelas Belajar Menulis  angkatan 28. Saya alumni angkatan 20. Bersama pak Dail dan Jeng Raliyanti. Semoga malam ini menjadi malam yang menginspirasi untuk memotivasi diri mewujudkan  mimpi menjadi penulis sejati. Bagi pemikir, buah fikirnya hanya akan bersemayam dalam fikiran jika tak diucapkan dan ditulis. Bagi pembicara, pembicaraannya hanya akan menguap lewat suara bila tak dituliskan. Bagi penulis, tulisannya akan tersimpan dalam catatan jika tak dipublikasikan. Bagi penulis media, tulisannya akan tertimpa materi tulisan lain jika tak dibukukan. Maka, ucapkan dan tuliskan yang ada dalam fikiran. Publikasikan dan bukukan apa yang sudah ditulis, agar banyak orang yang dapat membacanya. Abadi dalam bentuk  kumpulan buah fikiran yang tertulis dan tersusun rapi dalam sebuah buku. Bagaimana caranya? Sahabat pegiat literasi sekarang sudah berada di tempat yang tepat. ๐Ÿ‘
  Kita berliterasi membaca dulu ya bapak ibu. Pemanasan sambil menunggu Nara sumber yang masih dalam perjalanan .... ๐Ÿ‘๐Ÿ˜€Silakan manfaatkan  waktu untuk membuat prolog dari materi malam ini  di blog bapak ibu. Seperti biasa kuliah online kita akan terbagi menjadi 4 sessi pada pukul 19.00 - 21.00 WIB, yaitu:
1. Pembukaan
2. Paparan materi
3. Tanya jawab
4. Penutup
   
Gbr. 1. Profil NarSum

Sekedar berkenalan dengan narsum kita malam ini.๐Ÿ˜ Untuk mengenal seseorang lebih jauh, bisa kita kenali lewat tulisannya. Saya kiriman salah satu tulisan di blog beliau,, tulisan yang renyah namun sarat makna: ๐Ÿ‘‡

 Siapkan segala amunisi dan benteng pertahanan yha, agar tidak ketiduran sebelum resume kelar dan tidak kehabisan kuota atau jaringan. Gunakan HP untuk menyimak materi dan laptop untuk membuat resume. Itu cara cepat melaju dalam lintasan agar Tim F1 semakin terdepan .... ๐Ÿ˜€๐Ÿ˜€๐Ÿ‘๐Ÿ‘๐Ÿ’ช

  Yandri (Tim solid Om Jay): Alhamdulillah sehat bu ewii.. Gmana cuaca disana bu ewi? Helwiyah (Mc): Planet Bekasi adem, lepas gerimis tadi sore. Aman dan nyamankan lingkungan ...agar tak ada gangguan ...... ๐Ÿ˜€

   Pernah Membaca tulisan yang salah ejaan dan typo pengetikan? Bagaimana rasanya? Jika kita di posisi penulisnya, apa yang harus dilakukan sebelum tulisan dipublish? Judul materi malam ini adalah "Proofreading sebelum Menerbitkan Tulisan".
    
 Apa itu proofreading? Pak prof sedang membaca?๐Ÿ˜€ Naaah.. Malam yang sejuk ini kita akan menyimak materi yang akan disampaikan oleh Pak Susanto S.Pd. Mari kita sambut dengan meriah Nara sumber kita yang biasa kami sapa Pak D.. ๐Ÿ‘๐Ÿ‘๐Ÿ‘๐Ÿ‘

 PakDSus (Narasumber): Assalaamu'alaikum wr. wb. Helwiyah(Mc): Waalaikum salam wr.wb. Apa kabar pak? PakDSus (Narasumber): Halo, semua! Bapak dan Ibu Guru (semoga sebagian besar guru) yang pasti sudah sangat hebat. Terima kasih Bu Moderator. Kabar baikMohon maaf tidak bisa tepat waktu karena saya jam tujuh baru sampai di rumah. Dan sebelumnya sudah diusahakan sampai di rumah satu jam sebelum pukul 7 petang. Helwiyah(Mc): Tidak masalah pak.. ๐Ÿ‘๐Ÿ˜€

 PakDSus (Narasumber): Saya yakin, Bapak dan Ibu sudah pernah mendapat materi tentang proofreading, apalagi para alumni yang merasa belum puas ikut pada gelombang sebelumnya, dan masih betah untuk terus belajar. Kita semua adalah pembelajar. Saya alumni kelas BM Gelombang 15. Beberapa bulan setelah Indonesia dinyatakan Pandemi Covid-19. Alhamdulillaah lulus. Helwiyah (Mc): Alhamdulillah. ๐Ÿ‘

Gbr. 2. Contoh Buku Perdana Narsum

  PakDSus(Narsum): Ini buku resume yang saya terbitkan untuk "mendapat" sertifikat pelatihan ๐Ÿ˜€. Helwiyah(Mc): Wah .. keren. 20 hari ๐Ÿ‘PakDSus(Narsum): Lalu pada Gelombang 19 kalau tidak salah, saya diajak untuk mengisi materi yang "membosankan" ini, he he he he. Helwiyah(Mc): Ya, karena resumenya sudah ada ๐Ÿ˜€. Peserta malam ini juga pasti bisa yha? PakDSus(Narsum): Nah, KBMN 28 adalah tantangan buat saya agar materi kita ini, terutama bagi teman-teman yang ikut gelombang sebelumnya, tidak membosankan ๐Ÿ™‚. Sehingga resumenya tampil dalam bentuk lain.

 PakDSus(Narsum): Jika ingin mengetahui *apa, mengapa, bagaimana* proofreading, saya mengambil satu di antara resume yang saya dokumentasikan. Helwiyah (Mc): Asiiik ..... ๐Ÿ˜€

PakDSus (Narsum):

  Izin Pak Fatch, Kompasianer aktif, saya bagikan link blog Anda sebagai rujukan. Helwiyah (Mc): Keren, resume representatif.. ๐Ÿ‘. Yuk dibuka. PakDSus (Narsum): Kali ini kita akan praktik aja deh agar tulisan kita minim kesalahan, jika tidak bisa sempurna 100%. Helwiyah (Mc): Yuk ... Siap siap yuuuk. PakDSus (Narsum): Simpan dan baca dulu, ambil inti sarinya agar terhindar dari saltem (salin tempel). Kebetulan Musi Rawas berkumandang adzan, minta izin 10 menit paling lama, saya salat dulu.

  Sebelum menorehkan resume dan uji praktik dari pak D, mari kita berdoa sesuai keyakinan bapak dan ibu, semoga semua berjalan lancar. ๐Ÿ™. Bagaimana resume pak Fatch? PakDSus (Narsum): Maaf, bapak dan Ibu. Terima kasih atas kesediaan Bapak dan Ibu Menunggu.

  PakDSus (Narsum): Apakah dari tim solid pernah melakukan proofreading? Pasti sudah dan selalu, ya ๐Ÿ™‚. Kudu ya pak...,..๐Ÿคญ

Gbr. 3. Motivasi Dari NarSum
  
    Jika teori melalui resume pak Fatch sudah kita ketahui, lalu tiba saatnya kita praktik.

Gbr. 4. Tip & Trik Praktek Proofreading
  
  Setelah tulisan 'jadi' langkah selanjutnya adalah melakukan swasunting atau padanannya barangkali self editing, ya.

Gbr. 5. Langkah Menulis Praktek Proofreading

Gbr. 6. Definis Proofreading


Gbr. 7. Tips Melakukan Proofreading

  PakDSus (Narsum): Alat yang digunakan untuk membantu kita melakukan proofreading, tentu saja KBBI dan PUEBI yang sejak 16 Agustus 2022 diganti dengan EYD. Ketetapan itu merujuk pada Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek Nomor 0424/I/BS.00.01/2022 tentang Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Ada beberapa perubahan misalnya: Perubahan *kaidah, yaitu pengkhususan penulisan bentuk terikat maha- untuk kata yang berkaitan dengan Tuhan*.

  Pada ejaan sebelumnya, aturan penulisan *kata terikat maha-* ada yang dipisah dan digabung sesuai syarat dan ketentuannya.

   Sementara *pada EYD edisi V, aturan penulisan kata terikat maha- dengan kata dasar atau kata berimbuhan yang mengacu pada nama atau sifat Tuhan, semua ditulis terpisah dengan huruf awal kapital sebagai pengkhususan*. Contohnya: *Yang Maha Esa, Yang Maha Pengasih, Tuhan Yang Maha Pengampun*. Aturan penggunaan tanda baca, sepertinya tidak ada perubahan.

Silahkan menuju laman:

berdampingan dengan KBBI untuk melakukan proofreading tulisan kita.
  O, ya. Saya memiliki contoh paragraf yang saya ambil dari laman kompasiana, tangkapan layar dilakukan baru saja, untuk Anda perbaiki. Lalu, kirimkan kepada saya, jika banyak yang benar, saya akan undi dan akan mendapat hadiah buku, di dalamnya ada tips menulis dialog dalam tulisan fiksi seperti cerpen. Bukunya karya bersama para blogger sebagai berikut.

Sesi Tanya-Jawab:
1. Saya Evridus Mangung - Peserta KBMN 21. 
P1. Apa bisa dibenarkan menulis sebuah kalimat tanpa mengulangi subjeknya. Misalnya: *Lelaki ditemani senja. Menatap mega tanpa kata.*
P2. Didalam pemaparan tentang gambar swasunting disebutkan salah satu aplikasi atau editing tools. Jujur, saya baru mendengar aplikasi ini. Pertanyaan saya, apakah aplikasi ini bisa didownloload? Jika ya, bolehkah dishare linknya atau apakah ada di playstore? Terima kasih. Salam๐Ÿ™๐Ÿ™

Jawab:
Waow, Pak Ev, penulis kawakan, terima kasih pertanyaannya. Salam juga untuk Bapak.
J1. Untuk puisi, tiada salahnya, Bapak. Untuk esai, masukkan ke dalam kalimat majemuk.
J2. Saya pun baru nemu, Pa. Ha ha ha. Satu di antara 'tools' itu adalah Google Docs.

J2. Ini sumbernya, bisa Bapak eksploreasi ya, Pak. Mahal sih ...

2. P2 - Imro'atus Sholihah _ Jombang Jatim
Selama ini mungkin kita lebih akrab dengan kata editing. Apa perbedaannya dengan Proofreading?. Kemudian lebih penting mana antara editing atau proofreading? Setahu saya di sebuah buku yang dituliskan adalah editor bukan Proofreader. Berikutnya: Ada tulisan ilmiah dan non-ilmiah, ada fiksi dan non-fiksi, bagaimana melakukan proofreading terhadap tulisan tersebut yang tentunya berbeda?

Jawab:
J2. Untuk Bu Imro'atus Sholihah. Kelihatannya sama, ya.
J2. Benar di buku yang ditulis adalah Editor, bukan proofreader. Tentu dengan alasan ya, Bu. Saya kutip dari laman:

   Proofreading adalah proses peninjauan kembali sebuah teks dilihat dari aspek kebahasaan dan penulisannya. Tujuannya adalah guna mengecek kembali bahwa teks atau esai yang akan diserahkan sudah bebas dari kesalahan pengetikan (typo), kesalahan ejaan, kesalahan grammar, atau kesalaha-kesalahan mendasar lainnya.
  Sedangkan editing, orangnya disebut editor, memeriksa lebih dari itu. Untuk penerbit Mayor, semoga saya tidak salah, Editor menyesuaikan dengan misi perusahaan penerbitan, standar tulisan. Proofreader melakukan uji baca pada tulisan.
  Kembali mengutip laman:

 Dibeberapa jurnal, mereka mewajibkan para penulis untuk mem-proofread artikel mereka terlebih dahulu sebelum dikirim ke editor.

J2. Untuk nonfiksi yang padat dan bersifat teknis, akan membutuhkan waktu lebih lama untuk mengoreksi daripada yang lain (fiksi). Namun, pada fiksi yang sarat dengan dialog tentu ada aturan-aturan bagaimana menulis dialog dengan tanda baca yang benar. Ini ada dalam buku yang hendak saya jadikan GA. Atau sementara kunjungi laman berikut: 

3. P3. Toto - Kota Bekasi.
 Salah satu "tugas" Proofreading adalah memastikan tulisan itu "bisa diterima logika dan dipahami". Permasalahannya, jika kita melakukan proofreading atas tulisan kita sendiri, pastinya kita merasa semua sudah logis dan dapat dipahami. Bagaimana menyiasati permasalahan ini?

Jawab:
J3. Untuk Pak Toto. Permasalahannya, jika kita melakukan proofreading atas tulisan kita sendiri, pastinya kita merasa semua sudah logis dan dapat difahami. Tidak akan terjadi, jika tulisan di ENDAPKAN dahulu. Jika cara itu juga kita merasa seperti itu (semoga bukan karena egois ya he he he, berikan kepada orang lain, meminta orang lain untuk membaca). Analoginya, pemain bola akan fokus dan merasa sudah benar menggiring serta menendang ke arah yang benar. Nyatanya, penonton di tribun kayak lebih tahu harus kemana tuh bola ditendang.

4. P4. Saya Ari Susanah dari SMPN 5 Tambun Selatan mohon ijin bertanya: apakah proffreading ini sesuatu tahapan wajib setelah kita melalui tahap editorial? Bukannya di layar komputer itu susah ada tanda jika tulisan kita tidak sesuai KBBI ya๐Ÿ™๐Ÿผ

Jawab:
J4. Misalnya jika bahasa Inggris menggunakan Grammarly ya, Bu? Apakah proffreading ini sesuatu tahapan wajib setelah kita melalui tahap editorial? Jawabnya, Iya. Kita menulis laptop menggunakan keyboard, di tablet atau hape pun menggunakan keyboard. Mungkin KBBI-nya tepat akan tetapi, karena tanpa sengaja tombol tertentu, misalnya spasi, ikut tersentuh, melompat satu huruf doang. Misalnya begitu.

5. P5. Astri dari Bekasi ijin bertanya: Kapan melakukan proofreading? Apakah pada saat menulis baru satu paragraf atau setelah tulisan selesai? Terimakasih mohon pencerahannya PakDSus ๐Ÿ™

Jawab:
J5. Nah, ini dia pertanyaan yanga saya tunggu. Pada pesan suara sudah saya sampaikan tadi, he he he. JANGAN SEKALI-KALI MELAKUKAN PROOFREADING KETIKA TUILISAN BELUM SELESAI ATAU BELUM JADI HINGGA PARAGRAF TERAKHIR. Begitu, pesannya.

#Resume hari ini:
   Malam semakin larut, begitu juga kicauan suara, tak sedikit pun terdengar. Hingga meluruhkan (menggugurkan, merontokkan) hatiKu yang bimbang, hendak tidur atau hendak belajar. Tapi niat hati ingin belajar. Ku paksa untuk melawan rasa itu hingga Ku berkata: "Hai, mata bersahabatlah dengan tangan, hingga bisa Ku selesaikan tugas Ku ini". Dan akhirnya, terdengarlah jeritan merdu panggilan Bunda Helwiyah dari bunyi HP Ku untuk memandu kegiatan KBMN PGRI 28, langsung tersontak diriku hingga mataku melotot & hilanglah rasa ngantuk Ku. Terima kasih bunda yang sudah membangunkanKu dari terpejamnya sejenak mataKu ini karena mengantuk & lelahnya dari kegiatan seharianKu disekolah (Ngajar, rapat dinas, piket jaga ekskul). Tapi itu semua adalah amanah yang diberikan pada Ku, jadi harus Ku jalani dengan senang hati agar bisa dapat berkah barokahnya illahi. Seperti di kuliah malam hari ini, PakDSus panggilannya yang akan menyampaikan materi yang awalnya aku awam & bingung dengan judulnya. Ternyata setelah diikuti, rasa bingungku & awamku jadi tau.

  Sungguh menarik topik pembelajaran malam ini yang menggambarkan sinonim dari Editing vs Proofreading, tapi ditelisik berbeda/antonim pada saat tertentu. Jadi pada prinsipnya, walaupun berbeda-beda tapi tetap satu jua.

    Editing adalah penyunting naskah sesuai misi perusahaan. Proofreading adalah melakukan uji baca pada tulisan yang salah ketik/typo. Untuk tulisan yang typo/salah ketik, itu memang masih mudah bisa kita ralat & hapus,, kemudian ketik ulang & diperbaiki. Tapi untuk editing itu harus benar-benar ikutin alur & maunya sang penulis.

    Nah, untuk materi malam ini yang akan dikupas adalah Apa Sih Proofreading?.
  Proofreading adalah melakukan uji baca pada tulisan yang salah ketik/typo sebelum dipublish. Sehingga tulisan itu jadi renyah & berkualitas saat dibaca.
  Tips & Trik dari Proofreading itu diistilahkan dengan sebutan swasunting/self editing. Adapun langkahnya, yaitu:
1. Endapkan tulisan itu,
2. Meminta teman untuk membaca tulisan kita,
3. Meminta seorang Proofreader,
4. Menggunakan aplikasi atau editing tools.

    Langkah menulis, yaitu
1. Drafting
2. Proofreading
3. Redrafting

     Tips melakukan proofreading, yaitu
1. Perhatikan detail,
2. Membaca dengan lantang,
3. Baca perlahan,
4. Beristirahat dan berbaik hati pada diri sendiri.

#salamliterasi
#salamblogger
#salamkbmnpgpgri





  










































































































    






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Festival SATU GURU Menulis "BANGGA MENJADI GURU"

Diseminasi MGMP TIK DKI Jakarta